Masalah
penugasan adalah masalah pemasangan satu sumber daya dengan tepat satu
aktivitas dan satu aktivitas dengan tepat satu sumber daya, yang memenuhi
tujuan (yaitu meminimumkan biaya). Masalah penugasan ini merupakan bentuk
khusus masalah transportasi dengan n tempat asal dan n tempat tujuan.
Penyelesaiannya berupa 1 (dipasangkan) atau 0 (tidak dipasangkan). Walaupun
untuk menyelesaikan masalah penugasan ini dapat digunakan metode enumeratif
ataupun metode transportasi, tetapi lebih disarankan untuk digunakan metode
Hongaria.
1. Metode Hongaria
Prinsip
dari metode Hongaria adalah dengan melakukan manipulasi terhadap matriks biaya
yang diberikan. Manipulasi tersebut adalah operasi pengurangan elemen tiap
baris dengan elemen minimum barisnya. Kemudian melakukan operasi pengurangan
elemen tiap kolom dengan elemen minimum kolomnya. Setelah itu, melakukan
pembuatan garis yang melalui elemen-elemen ‘0’. Selanjutnya, dicari elemen
minimum pada submatriks yang tidak dilewati garis. Akhirnya, elemen minimum
tersebut dikurangkan dari setiap elemen pada submatriks yang tidak dilewati
garis dan ditambahkan pada elemen yang dilalui dua garis. Manipulasi terhadap
matriks biaya tersebut dilakukan beberapa kali sampai diperoleh matriks biaya
optimum, yang dapat diidentifikasi dengan banyaknya garis (yang melalui elemen
‘0’) tepat sama dengan n.
Kasus-kasus yang
dapat diselesaikan dengan metode penugasan adalah :
1.
Penugasan beberapa karyawan untuk menyelesaikan beberapa
pekerjaan
2.
Beberapa mesin untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan
Perhatikan
contoh soal berikut ini:
a. Masalah Minimisasi
Misalkan
sebuah perusahaan memiliki 3 tenaga ahli yang berdomisili di tiga daerah.
Mereka akan dikirim ketiga daerah lain yang membutuhkan dengan alokasi biaya
dalam jutaan. Alokasikan tenaga ahli tersebut sehingga hanya satu tenaga ahli
hanya untuk satu lokasi tujuan dengan meminimalisasi biaya perjalanan
Langkah-langkah penyelesaian dengan
metoda hungarian untuk masalah minimisasi adalahh sebagai dberikut :
1) Ditentukan nilai tekecil dari setiap
baris, lalu mengurangi semua nilai dalam bari tersebut dengan nilai
terkecilnya.
2) Diperiksa apakah setiap kolom telah
mempunyai nilai nol. Bilasudah dilanjutkan ke langkah 3, bila belum, dilakukan
penentuan nilai terkecil dari setiap kolom yang belum mempunyai nilai nol,
kemudian setiap nilaii padakolom tersebut dikurangi dengan nilai terkecilnya.
3) Ditentukan apakah terdapat n elemen
nol dimana tidak ada 2 nilai nol yang berada pada baris/kolom yang sama,
diamana nadalah jumlah kolom/baris. Jika ada, maka tabel telah optimal, jika
tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4) Dilakuukan penutupan semua nol dengan
menggunakan garis vertikal horizontal seminimal mungkin.
5) Ditentukan nilai terkecil dari
nilai-nilai yang tidak tertutup garis. Lalu semua nilai yang tidak tertutup
garis dikurangi dengan nilai terkecil tersebut, dan nilai yangg tertutup oleh
dua garis ditambahkan dengan nilai terkecil tersebut.
6) Kembali ke langkah 3.
0 komentar:
Posting Komentar