animasi blog
Home » » Rancangan Sistem Ventilasi Alami

Rancangan Sistem Ventilasi Alami

Written By Unknown on Kamis, 08 Mei 2014 | 19.18


Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari sesuatu ruangan tertutup secara alamiah maupun makanis. Tersedianyan udara segar dalam ruangan amat dibutuhkan manusia, sehinggan apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan.
Fungsi utama ventilasi adalah sebagai lubang masuk dan keluar anging sekaligus sebagai lubang pertukaran udara.
Perancangan Sistem Ventilasi Alami
Perancangan sistem ventilasi alami dilakukan sebagai berikut :
a). Tentukan kebutuhan ventilasi udara yang diperlukan sesuai fungsi ruangan.
b). Tentukan ventilasi gaya angin atau ventilasi gaya termal yang akan digunakan.
a.      Ventilasi Gaya Angin
Faktor yang mempengaruhi laju ventilasi yang disebabkan gaya angin termasuk :
a)      Kecepatan rata-rata.
b)       Arah angin yang kuat.
c)      Variasi kecepatan dan arah angin musiman dan harian.
d)      hambatan setempat, seperti bangunan yang berdekatan, bukit, pohon dan semak belukar.
Penepatan outlet yang diinginkan :
a)      pada sisi arah tempat teduh dari bangunan yang berlawanan langsung dengan inlet.
b)       pada atap, dalam area tekanan rendah yang disebabkan oleh aliran angin yang tidak menerus.
c)      pada sisi yang berdekatan ke muka arah angin dimana area tekanan rendah terjadi.
d)      dalam pantauan pada sisi arah tempat teduh,
e)      dalam ventilator atap, atau
f)       pada cerobong.
b.      Ventilasi Gaya Termal
Temperatur rata-rata untuk Ti sebaiknya dipakai jika panasnya bertingkat. Jika bangunan mempunyai lebih dari satu bukaan, luas outlet dan inlet dianggap sama.

c.       Ventilasi Mekanik
Persyaratan Teknis :
a)      Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi syarat tidak memadai.
b)      Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.
c)      Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.
d)      Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.
e)      Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya.
f)       Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan harus sesuai ketentuan yang berlaku
Perancangan Sistem Ventilasi Mekanis :
a)      Perancangan sistem ventilasi mekanis dilakukan sebagai berikut :
·         tentukan kebutuhan udara ventilasi yang diperlukan sesuai fungsi ruangan.
·         tentukan kapasitas fan.
·         rancang sistem distribusi udara, baik menggunakan cerobong udara (ducting) atau fan yang dipasang pada dinding/atap.
b)      Jumlah laju aliran udara yang perlu disediakan oleh sistem ventilasi mengikuti persyaratan.
c)      Untuk mengambil perolehan kalor yang terjadi di dalam ruangan, diperlukan laju aliran udara dengan jumlah tertentu untuk menjaga supaya temperatur udara di dalam ruangan tidak bertambah melewati harga yang diinginkan. Jumlah laju aliran udara V (m3/detik) tersebut.
Share this article :

0 komentar:

Entri Populer

Terpopuler

 
Support : Muhammad Ali Misran Hutasuhut | twitter | facebook
Copyright © 2014. Esky comm - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Muhammad Ali Misran
Proudly powered by Blogger